CARA KERJA PJUTS
KOMPONEN YANG DIGUNAKAN:
1. Lampu LED
Komponen beban yang terdapat dalam PLTS
berupa lampu LED berupa lampu yang memiliki arus DC (arus searah). Penggunaan
lampu sesuai spesifikasi yang telah ditentukan tersebut juga wajib dilakukan.
Hal itu digunakan untuk menghindari adanya penggunaan komponen lain yang dapat
menambah biaya pembelian komponen seperti inverter. Hal itu karena inverter
dapat merubah listrik arus yang semula searah menjadi listrik arus bolak balik
(AC).
Sehingga jika menggunakan inverter maka
budget yang dibutuhkan juga akan lebih banyak sertaefisiensi yang dihasilkan
juga semakin berkurang. Selain itu, saat memilih lampu LED juga harus diteliti
dengan benar dengan memeriksa efikasi (besar lumens lampu). Karena nantinya hal
tersebut akan memiliki keterkaitan dengan terang tidaknya cahaya yang
dihasilkan dibandingkan dengan daya yang dikonsumsi yang digunakan.
2. Baterai
Jika sudah tahu energi yang dibutuhkan
oleh komponen beban, maka langkah berikutnya yang perlu dilakukan adalah
menentukan besar baterai yang dibutuhkan. Kapasitas baterai ini yang nantinya
akan memberikan suplai energi kepada komponen beban. Kapasitas baterai adalah
besar arah arus baterai yang diukur menggunakan satuan Ampere Hours (AH) serta
memiliki variasi yang beragam.
Tegangan sistem yang digunakan dalam PJU
biasanya menggunakan12V, 24V serta 48V. Untuk pemilihan tegangan sistem
tersebut dipengaruhi dengan kebutuhan sistem terutama berkaitan dengan jarak
kabel antara baterai dan beban. Jika memiliki tegangan yang lebih tinggi maka
hal tersebut bisa meminimalisasi kerugian daya pada kabel.
3. Panel surya
Dalam perencanaan PJU tenaga surya
tentunya akan membutuhkan panel surya sebagai
salah satu komponen pembangkit nya. Penggunaan panel surya juga tidak bisa
sembarangan karena harus didasarkan dengan energi yang digunakan. Kapasitas
panel surya adalah besarnya daya maksimum yang bisa dihasilkan panel surya
tersebut saat terpapar sinar matahari. Hal tersebut dapat diukur menggunakan
sebuah satuan watt peak (wp).
Besar kapasitas dalam panel surya di
tentukan oleh faktor berupa lamanya penyinaran matahari secara optimal guna
mengisi baterai dalam panel surya. Hal itu penting karena nantinya jika baterai
terisi dengan maksimal maka dapat mensuplai energi sesuai dengan kebutuhan
beban. Lamanya penyinaran dalam PJU umumnya diistilahkan menggunakan nama waktu
ekuivalen matahari.
4. Solar charge controller
Komponen pembangkit lainnya yang harus ada
dalam PJU tenaga surya adalah solar charge controller yang biasanya juga
disebut battery control regulator/battery control unit. Dalam memilih solar
charge controller untuk PJU tenaga surya sebelumnya sudah harus memperhitungkan
penempatan perangkat. Umumnya jumlah solar chargecontroller yang digunakan
berjumlah tidak lebih dari 1(satu) unit.
Penghitungan untuk solar charge controller
nantinya akan tergantung dengan datateknis pada panel surya. Karena pada data
teknis tersebut akan terdapat data short circuit
current (Isc) yang menggunakan satuan Ampere (A). Sedangkan
untuk penentuan kapasitas solar charge controller dalam PJU juga harus
memperhatikan faktor-faktor efisiensi, suhu serta harus menjaga agar arus yang
melewati solar charge controller tidak mendekati nilai kapasitas arus. Hal
tersebut dilakukan agar usia pakai solar charge controller bisa lebih panjang.
PJU tenaga surya ini biasanya memiliki
beberapa singkatan seperti PJUTS dan PJU solar cell. Meskipun memiliki nama
yang berbeda namun pada dasarnya keduanya mengacu pada satu prinsip yang sama.
Hal itu mengacu pada komponen utama penghasil daya yang digunakan dalam sistem
suplay daya PJU tersebut, yaitu menggunakan pembangkit listrik tenaga surya.
Sama halnya saat melakukan penghitungan untuk PLTS, dalam menentukan besar
sistem pembangkitan dan subkomponen yang dibutuhkan, tentunya diperlukan
perencanaan PJU tenaga suryaberupa penghitungan besar energi yang akan
dikonsumsi oleh komponen beban.






No comments:
Post a Comment